Selasa, 14 Agustus 2012

Nikmati "Proses"

Sudah tiga tahun aku tinggal dan bekerja di Ambon yang sering disebut dengan Kota Para Raja. Lama aku bisa memahami apa arti sebutan itu, mungkin saat ini yang bisa aku pahami adalah bahwa kota Ambon ini terdiri dari beberapa kecamatan dan banyak desa. Tiap desa dipimpin oleh Raja, yang menurut cerita itu adalah akal akalan Belanda untuk melanggengkan kekuasaannya disini.
Bukan hal diatas yang ingin aku bagikan kepada teman-teman, tapi apa dan bagaimana aku bisa menikmati Ambon ini dengan nyaman.
Faktor utama untuk nyaman bekerja adalah :

Keamanan
Januari 2009 adalah waktu yang aman untuk datang ke kota Ambon, meskipun cerita tentang hantu kerusuhan masa lalu masih sering terdengar, namun aku sering meyakinkan diriku bahwa itu cuma sejarah dan tak mungkin terulang, karena akibat yang ditimbulkan hanya dirasakan oleh rakyat jelata.. Rupanya keyakinanku mulai luntur dengan terjadinya pembakaran rumah pada bulan September 2011 kemarin dan terus berulang secara sporadis dari hari ke hari... siapa pemicunya ? pihak keamanan tidak pernah dapat mengungkapnya. Menurutku semua tergantung pada masyarakatnya... "Jika masyarakat ingin damai... maka damailah negeriku...!!!" 
Kunci menyikapi persoalan ini adalah :
  • Tidak mudah panik, ketika mendengar berita "kerusuhan", cari informasi pada pihak yang kompeten dan menyaring informasi yang diterima dari pihak yang tidak berwenang.
  • Tidak mudah berkomentar atas informasi yang diterima sebelum melakukan cek and ricek. 
  • Bersikap wajar ketika berada diantara komunitas yang berbeda.
  • Membangun sikap bersahabat dan saling menolong untuk semua golongan.
Kepemimpinan
Bekerja sebagai bawahan akan sangat tergantung kepada pemimpinnya. Selama di Ambon aku udah merasakan tiga Kepala Kantor dan dua Kepala Bidang dengan karakter yang berbeda... ada yang cuek tapi didukung bawahan yang solid... ada yang bersahaya dengan kekeluargannya membuat orang loyal karena kebaikannya.. dan ada pula yang sangat berhati-hati.....
Karakter yang berbeda tentu membuat suasana yang berbeda..... dan tentu setiap orang menyikapinya dengan cara yang berbeda pula....
Untuk bisa tetap nyaman bekerja, kita perlu :
  • Menjaga integritas bahwa kita bekerja sebagai ibadah kepada Tuhan bukan pada pimpinan.
  • Membangun komunikasi yang baik dengan seluruh anggota Organisasi.
  • Mencoba melihat dari sudut "baik" (berprasangka baik) meskipun kelihatan tidak indah.
  • Ketika terjadi ketidaksepahaman.... maka "merdeka" kan dirimu..karena kamu hanya bertanggungjawab atas apa yang menjadi tanggungjawabmu.
Iklas
Faktor utama kenyamanan dalam hidup, adalah sejauhmana kita bisa iklas menjalani hidup ini. Kata orang bijak, dalam hidup tidak ada sesuatu yang "kebetulan", semua telah bergerak sesuai kodrat Illahi. Dan saya yakini itu benar, karena itu bersyukurlah terhadap apa yang kita jalani, yang merupakan bagian dari proses menuju kesempurnaan hhidup kita.
(bersambung..)